Survei Bayaran; NU Mendukung Prabowo?

Survei Bayaran; NU Mendukung Prabowo?
(Catatan Untuk Senior Budiono)
Oleh: Ickur
Ketua LAKPESDAM NU Kota Balikpapan

Saya sangat respek pada sikap “fair” Andi Widjajanto yang dalam saluran youtube Rhenald Kasali menjelaskan dengan metode triangulasi “mengakui” Keunggulan elektabilitas pasangan Parabowo – Gibran, sedangkan Andi Widjajanto sendiri adalah Deputi Politik Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo.

Tapi membaca berita CNN Indonesia yang mengangkat hasil survei dari beberapa lembaga survei dengan berbagai segmen, saya merasa agaknya perlu validasi ulang. Bukan lantaran pada tiap segmen selalu memenangkan pasangan Prabowo – Gibran, tapi saya khusus berfokus pada survei yang menyasar segmen NU, dan lagi- lagi memenangkan pasangan Prabowo – Gibran. Padahal secara sederhana, tanpa analisis yang rumit sudah bisa ditebak bahwa suara yang berasal dari pemilih NU akan terbagi kepada Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar karena keduanya memang berasal dari ormas terbesar di dunia ini.

Tapi kenapa hasil survei bertentangan dengan fakta bahwa dua cawapres pesaing Prabowo – Gibran adalah figur dari kalangan NU?. Apakah tudingan “survei bayaran” dari pendukung atau simpatisan paslon yang elektabilitasnya kalah dalam hasil survei itu mendapat pembenaran?. Maksudnya hasil survei itu hanyalah rekayasa untuk mendongkrak elektabilitas paslon capres – cawapres yang mendanai lembaga survei tersebut?

Lalu, kenapa hasil beberapa lembaga survei dengan segmen NU memenangkan Prabowo – Gibran?. Baiklah, kita coba mengurai secara pelan-pelan.

Berita dalam CNN Indonesia yang berjudul “Elektabilitas 3 Paslon di Pemilih Nahdlatul Ulama dari Berbagai Survei” Yang diposting pada hari Senin, tanggal 8 Januari 2024 menyajikan data dari empat lembaga survei; Indikator, SMRC, LSI, dan Poltracking semuanya memenangkan pasangan Prabowo – Gibran.

Saya sepakat kalau lembaga-lembaga survei di atas adalah lembaga “survei bayaran” dalam artian, lembaga survei memang butuh dana operasional, akomodasi, dan lain sebagaianya, tapi tidak mesti mereka akan menggadaikan integritas. Kan bisa saja dana yang mereka gunakan berasal dari donatur independen atau dana swadaya internal lembaga survei tersebut. Jadi, bukan “survei bayaran” dalam pengertian survei yang didanai oleh paslon tertentu untuk menaikkan persentase elektabilitasnya.

Hasil beberapa lembaga survei yang disajikan oleh CNN Indonesia yang menempatkan Prabowo – Gibran dengan elektabilitas tertinggi dalam segmen pemilih Nahdlatul Ulama Sejalan dengan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Sulaeman Tanjung yang menyebutkan bahwa mayoritas warga NU mendukung paslon capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo – Gibran.

“Dukungan kepada Prabowo-Gibran, tercermin dari silaturahmi pengurus Wilayah NU se-Indonesia di kediaman Rais Aam PBNU di Surabaya. Dalam pertemuan tersebut, diketahui bahwa suara-suara warga NU se-Indonesia bahkan mayoritas malah mendukung Prabowo,” kata Sulaeman. (Wasekjen PBNU Sebut Warga NU Condong ke 02, Ini Peta Suara Nahdliyin Jatim, detik.com, 9 Januari 2024).

Sementara itu, cawapres paslon 01, Muhaimin Iskandar menyatakan adanya operasi menggunakan uang agar tidak memilih pasangan Anies-Muhaimin. “Operasi tersebut ditujukan ke kiai-kiai PKB”. (merdeka.com, Cak Imin Tuding Ada Operasi Uang Agar Kiai PKB Tidak Bantu Pemenangan AMIN).

Dengan berdasar pada pernyataan Muhaimin Iskandar dan Sulaeman Tanjung apakah dapat disimpulkan bahwa mayoritas suara NU dalam pilpres 2024 nanti akan dimenangkan oleh Prabowo? Ataukah hasil survei tersebut hanyalah rekayasa dari lembaga survei bayaran?. Jawabnya tertiup di angin lalu (Melati dari Jayagiri, Bimbo).

Manggar, 10 Januari 2024
Saat menanti waktu shalat Isya.

Selengkapnya...

Terkait

Back to top button