Walikota Bontang Pidato, Ketua DPRD: Masih Belum Konkret
TIMURMEDIA – Rapat Paripurna V Masa Sidang III Tahun 2021 kembali digelar di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bontang, Selasa 27 April 2021. Di dalam momen itu, walikota dan wakil walikota Bontang untuk masa jabatan 2021-2024, Basri Rase-Najirah, memberikan pidato.
Rapat Paripurna itu sendiri dihadiri seluruh anggota DPRD Bontang, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), stakeholder, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, serta lurah.
Dalam Rapat Paripurna tersebut, Basri Rase-Najirah menyampaikan pidato perdananya setelah resmi dilantik oleh Gubernur Kalimantan Timur, Senin 26 April 2021. Basri Rase dan Najirah menyampaikan visi-misi di masa jabatan periode 2021-2024.
Atas nama Pemerintah Kota Bontang, Basri Rase dan Najirah mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh anggota DPRD dan masyarakat Kota Taman yang telah memberikan amanah, mandat, serta kepercayaan untuk memimpin pelaksanaan pembangunan di Kota Bontang.
“Kami siap melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan untuk Bontang yang lebih Hebat dan Beradab. Kami harap semua bisa menyatukan visi-misi kami dengan saling bersinergi membangun Kota Bontang yang kami cintai,” kata Basri Rase, saat mengawali pidato di Rapat paripurna.
Kata Basri Rase, ada sejumlah program prioritas yang perlu direalisasikan dengan cepat. Diantaranya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, serta refocusing anggaran untuk mendukung kebijakan nasional dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat dan penanganan banjir.
Menanggapi pidato perdana walikota Bontang, Ketua DPRD Kota Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan pidato tersebut hanya penyampaian secara garis besar.
“Nantinya, walikota akan bersurat untuk membahas secara spesifik dalam penyusunan RPJMD. Ini masih belum konkret. Capaian apa dulu yang akan dituju, kami belum tahu,” kata Andi Faizal Sofyan Hasdam, saat ditemui usai Rapat Paripurna.
Kedepan, sebut Andi Faizal Sofyan Hasdam, pembahasan akan lebih mendetail bersamaan dengan penyusunan Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Misalnya soal penanganan banjir, mau seperti apa tindak lanjutnya? Bangun folder atau bagaimana? Itu kan nanti dibahas lagi,” urainya.
“Sama halnya dengan persoalan kemiskinan, target yang akan dicapai seperti apa? Itu semua akan dibahas di RPJMD dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” tutupnya Andi Faizal Sofyan Hasdam. (fa/ads)