Dukungan DPRD Kota Bontang Agar Pesisir Jadi Pariwisata Unggulan (2-Habis)
Selain pariwisata, program strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang adalah memajukan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kedua sektor ini dianggap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang saling berkaitan.
TIMURMEDIA – Tahun lalu, DPRD Kota Bontang sejatinya telah menyiapkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIKP). Dengan aturan itu, maka sektor pariwisata di Kota Bontang dapat dikelola secara lebih serius dan menjadi ladang ekonomi baru bagi masyarakat dan Pemkot Bontang.
Selain untuk memberikan ruang rekreasi bagi masyarakat yang lebih komprehensif dan modern, lewat RIKP, DPRD Kota Bontang juga membidik poin lain. Yakni menjadikan sektor pariwisata sebagai salahsatu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menggeliatkan ekonomi masyarakat.
Bahkan, saat merumuskan RIKP itu, Komisi II DPRD Bontang secara berkala intens mengadakan rapat kerja lintas instansi, termasuk dengan dinas-dinas terkait di lingkungan Pemkot Bontang selaku pihak yang bertanggungjawab nantinya.
Ketua Komisi ll DPRD Bontang Rustam menuturkan, penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RIKP ini berpedoman pada Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 9 Ayat 3 tentang Kepariwisataan. “Nantinya isi Raperda ini berpedoman pada tersebut, karena itu yang memang jadi dasar acuannya,” katanya.
Menurut Rustam, Kota Bontang saat ini memiliki sejumlah destinasi wisata yang patut dibanggakan. Diantaranya Pulau Beras Basah, Bontang Kuala, dan Pulau Segajah. Rustam meyakini, jika destinasi-destinasi itu dikelola secara profesional dan didukung regulasi yang baik, maka bisa menjadi destinasi unggulan. “Tinggal bagaimana kita mengembangkannya saja,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rustam menjelaskan, Kota Bontang sebagai kota industri dan potensi destinasi wisata yang bagus, memiliki masa depan yang baik jika dikelola secara serius. Sumber pendapatan keuangan daerah ke depan tidak lagi hanya bertumpu pada industri, tetapi juga pada pariwisata.
“Kota Bontang dikenal dengan banyak wisata, mulai dari destinasi wisata bahari, kuliner, wisata industri, dan wisata budaya. Itu cukup menjanjikan untuk menjadi sumber PAD kita,” tuturnya.
“Kita memiliki keaslian, keindahan, kelangkaan, keutuhan dari wisata. Sehingga dapat menjadi daya tarik dan mampu menarik kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara,” timpal Rustam. (fa/ads)