Prioritas Pembangunan Rumah Sakit Tebang Pilih!!!

Parlemen Balikpapan Komisi II, menyesalkan prioritas pembangunan RS di Balikpapan Barat

Reporter : Taufik Hidayat | Editor : Faisal

TIMUR MEDIA – Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) tahun 2022 lebih diprioritaskan di kawasan Kampung Baru, Kecamatan Balikpapan Barat. Hal tersebut disesali oleh Anggota Parlemen Komisi II yaitu Nurhadi Saputra. Senin, 23/08/2021.

Ujar Nurhadi, secara teritorial, Balikpapan Barat telah memiliki akses rumah sakit yang sudah cukup banyak. Misalnya Seperti RS Bhayangkara, RS Pertamina, RS Ibnu Sina serta RS Sayang Ibu. Secara keseluruhan dapat ditempuh melalui beberapa jalur dari wilayah Kampung Baru.

“Sebelumnya mohon maaf, jangan karena Wali Kotanya orang Kampung Baru, makanya pembangunan rumah sakit di prioritaskan di barat saja. hanya Balikpapan Timur sampai saat ini yang belum mempunyai rumah sakit,” Tegasnya.

Sambungnya, ia menjelaskan, wilayah Kecamatan Balikpapan Timur hanya memiliki puskesmas yang memang terbesar. Namun, walaupun terbesar tetap sama saja fasilitasnya setara Puskesmas.

“saya masih kurang yakin atas kemampuan dan kapasitasnya dengan Rumah Sakit Medika. Buktinya sejauh ini hanya sebagai tempat untuk singgah atau transit, setelah itu pasien-pasien yang membutuhkan pertolongan masih juga dirujuk ke rumah sakit lain.” Papar Anggota Komisi II itu.

Ia pun juga Dijelaskan, prioritas Wali Kota Balikpapan memang akan membangun Rumah Sakit. Namun tidak secara detail ditujukan untuk Kecamatan mana.

“Pembangunan rumah sakit wilayah Balikpapan yang membutuhkan. Dan ternyata bahasa yang membutuhkan ini betul-betul melebar atau membias. Saya tidak menyangka Balikpapan Barat ternyata lebih diprioritaskan.” Sesal Nurhadi.

Ia akan tetap mendorong agar anggaran pembangunan rumah sakit juga dapat direalisasikan pada Wilayah Balikpapan Timur. Meski mekanismenya cukup panjang. Yakni, tahun 2022 akan diusulkan di anggaran murni. Dan akhir tahun 2022, akan diusulkan Detail Engineering Design (DED).

“Anggaran murni 2022 kita masih studi kelayakan sebesar 300 juta, selanjutnya di anggaran perubahan itu baru DED. Jadi 2023 baru kita bisa anggarkan pembangunan, setahun, yah 2024. Dan 2024 itu sudah masuk kampanye lagi,” beberny.

Selengkapnya...

Terkait

Back to top button