Tim Pendamping Polnes Ajarkan Warga Desa Sangkuliman Desain Kemasan Produk Souvenir

TIMURMEDIA, KUKAR – Tim dosen Polnes kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan desa wisata di Kaltim. Melalui pendampingan lanjutan di Desa Sangkuliman, Kukar, mereka menggelar kegiatan “Desain Kemasan Produk Souvenir”, Jumat (20/6/2025) hingga Sabtu (21/6/2025).

Kegiatan ini sendiri bertujuan meningkatkan nilai jual produk lokal melalui kemasan yang menarik dan beridentitas khas daerah.

Menurut Andi Farid Hidayanto, pemateri utama sekaligus dosen Jurusan Desain Polnes, memaparkan pentingnya desain kemasan dalam menciptakan pengalaman berkesan bagi pengunjung. “Kemasan bukan sekadar wadah, tapi juga cerita. Souvenir yang dibawa pulang harus mampu mengingatkan wisatawan akan pengalaman mereka berkunjung ke Sangkuliman, sekaligus menjadi media promosi bagi desa,” ujarnya, saat membbawakan materi berjudul “Meningkatkan Nilai Tambah Melalui Kemasan”.

Andi Farid Hidayanto menekankan, ada 3 hal manfaat jika kemasan dibuat dengan baik. Pertama, meningkatkan harga jual dengan sentuhan desain kreatif. Kedua, memperkuat identitas daerah melalui motif, warna, dan bahan lokal –seperti purun, bambu, atau daun kelapa. “Terakhir memenuhi standar ramah lingkungan sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24 Tahun 2010,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pendamping, M. Fauzan Noor, menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pendampingan Polnes sejak 2024. Dia menjelaskan, sebelumnya Tim Pendampingan telah melaksanakan 5 tema pelatihan di Desa Sangkuliman.

Diantaranya manajemen organisasi untuk penguatan kelembagaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), tata kelola keuangan,meliputi pembuatan laporan arus kas dan neraca rugi-laba, penyusunan paket wisata untuk meningkatkan daya tarik kunjungan, arsitektur wisual untuk mendesain spot-spot wisata unggulan, hingga promosi digital melalui website dan media sosial.

“Saat ini, kami fokus pada pengemasan produk souvenir sebagai upaya mendukung ekonomi kreatif desa, terutama menyambut potensi wisata pasca-penetapan IKN Nusantara,” ungkapnya.

M. Fauzan Noor menegaskan, bulan depan Tim Pendamping akan melakukan Pelatihan Kuliner dengan mengangkat bahan pangan lokal. Nantinya, para peserta diajak mengkaji contoh kemasan produk khas daerah.Sebut saja seperti Madu Kelulut, Kue Semprit, Kue Cincin, Roti Balok dan beberapa produk lainnya. “Kami juga menggelar diskusi tentang penerapan elemen desain yang sesuai,” ulasnya.

“Output kegiatan meliputi penyempurnaan desain kemasan eksisting, penambahan identitas daerah, dan penggunaan bahan ramah lingkungan,” urai M. Fauzan Noor.

Dismaping itu, dia juga menerangkan, dukungan Dispar Kukar cukup besar. Mereka menyambut positif inisiatif ini, mengingat Desa Sangkuliman memiliki potensi wisata alam, budaya, dan kuliner yang perlu dikemas secara profesional. “Harapannya, produk souvenir Desa Sangkuliman dapat bersaing di pasar wisata regional maupun nasional,” tukas M. Fauzan Noor.

Untuk diketahui, kegiatan “Desain Kemasan Produk Souvenir ditutup dengan komitmen Bersama untuk menerapkan hasil pelatihan. Termasuk pengembangan kemasan baru yang siap dipasarkan pada kunjungan wisatawan mendatang. ™

Selengkapnya...
Back to top button

You cannot copy content of this page