Terobosan Kemenaker, Program Magang Wilayah Kaltim
Reporter : Taufik Hidayat | Editor : Faisal
TIMUR MEDIA – Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan (Binalatvogan) Kemnaker RI, memperlihatkan terobosannya, mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja, menggelar Sosialisasi Pemagangan berlokasi di Ballroom Hotel Grand Senyiur Balikpapan. Acara tersebut digelar dari hari Kamis, sampai dengan Sabtu. Jumat, 19/12/2021.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa. Dirinya pun turut mengutarakan bahwa pemerintah perlu persiapan matang dalam menghadapi tiga tantangan besar. Yaitu bonus demografi yang terjadi pada 2030, era revolusi industry 4.0 dan pandemi covid-19.
“Bonus demografi akan ada 2,9 juta anak muda yang siap kerja dan terus meningkat pada 2030. Ini seperti pedang bermata dua, kalau bisa mengelolanya dengan memberikan pelatihan dan lapangan kerja, akan menjadi berkah. Jika tidak bisa akan menjadi musibah, karena akan terjadi ledakan pengangguran,” kata Caswiyono dalam sambutannya.
Untuk itu, pemerintah pun terus melakukan persiapan dengan memberikan pelatihan. Termasuk melakukan revisi dan mempersiapkan kebijakan yang mendukung. Tentunya harus terlihat adanya perbedaan mendasar karakteristik dari tiap era, antara generasi kolonial, milenial dan zelenial yang saat ini sudah mulai terlihat.
Tantangan menghadapi revolusi industry 4.0 dari riset yang dilakukan McKinsey Global Institute akan ada 23 juta pekerjaan hilang. Tapi pekerjaan yang baru lebih banyak, ada 46 juta pekerjaan baru tumbuh.
“Misalnya Youtuber, game maker, desainer dan anak-anak muda, nanti akan mendapatkan pekerjaan. Ini adalah tantangan lembaga pendidikan dan lembaga ketrampilan. Kalau tidak bisa mempersiapkan maka akan tertinggal,” ucap Mas Caswi, sapaan akrabnya.
Dan tantangan yang ketiga adalah pandemi covid-19 yang merusak tatanan kehidupan, karena imbas pandemi sangat luar biasa. Terjadi penurunan ekonomi yang cukup besar karena banyak pemutusan tenaga kerja dan peningkatan angka pengangguran.
“Untuk mengatasi hal ini tidak bisa bekerja sendiri, pemerintah butuh kolaborasi antara dunia industri dan berbagai lini bidang,” jelasnya.
Sementara, Direktur Bina Latvogan Muhammad Ali mengungkapkan, Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah telah mencanangkan tahun 2021-2022 sebagai tahun apprenticeship. Dengan sosialisasi ini diharapkan banyak perusahaan yang membuka pintu pemagangan mandiri.
“Bagi perusahaan yang sudah melaksanakan pemagangan dalam negeri, saya berharap bisa memaksimalkan pelaksanaan pemagangan. Dan perusahaan yang belum bisa melaksanakan pemagangan,” imbuhnya.
Turut angkat bicara juga pada saat acara berlangsung, Koordinator Penyelenggaraan Pemagangan Dalam Negeri, Direktorat Bina Penyelanggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Subandi memaparkan. Untuk pemagangan itu diinisiasi karena adanya mismatch antara kebutuhan tenaga kerja oleh industri, dengan lulusan Pendidikan dan Pelatihan vokasi.
“Dikarenakan masih tidak cocok, salah satu upayanya melalui magang, dengan itu maka istilah mismatch sudah tidak ada,” terang Subandi.
Sambung nya, terkait sosialisasi, pihaknya mendorong perusahaan agar melakukan magang, karena jika semua dibebankan ke pemerintah. Tentu kemampuannya terbatas, sementara pengangguran semakin banyak, masih sekitar 7 jutaan pekerja.
“Kalau ditangani pemerintah sendiri agak berat, maka perlu campur tangan kerjasama dari industri, sebagai win-win solusionnya,” paparnya.
Ditempat yang sama, Kadisnaker Kota Balikpapan Ani Mufidah mengatakan, di Balikpapan 15 paket program pemagangan dari Kementerian Ketenagakerjaan 90 persen terserap di dunia kerja. Mayoritas masuk di industri perhotelan.