Syukri Wahid: Masyarakat Rindu Balikpapan yang Nyaman
Timurmedia.com – Calon Wakil Wali Kota Balikpapan, Syukri Wahid, mengungkapkan masyarakat merindukan suasana Kota Balikpapan yang nyaman. Menurutnya, dari hasil survei dan data dari pemerintah, Balikpapan saat ini tidak lagi masuk dalam kategori kota yang nyaman di Indonesia, padahal kata “nyaman” sudah lama melekat pada Balikpapan.
“Nah, saya melihat ada kegelisahan dari publik, bahkan dari diri saya sendiri. Ada kalimat yang mengingatkan pada suasana dulu, seperti kata Pak Harto, ‘enak zaman ku to’. Apa yang dirasakan publik sekarang ini kan tidak nyaman, padahal dalam RPJMD disebutkan Balikpapan sebagai kota nyaman. Namun, baik dari survei maupun data, Balikpapan tidak lagi menjadi kota nyaman di Indonesia. Kata ‘nyaman’ ini sudah kita warisi sejak zaman Pak Imdaad. BERIMAN itu diluncurkan oleh Pak Tjutup, lalu Pak Imdaad menambahkan lagi dengan ‘Madinatul Iman’, yang menjadi brand yang melekat pada Balikpapan,” kata Syukri seperti dikutip oleh Timurmedia dari kanal YouTube Balikpapan Pos, Sabtu, 7 September 2024.
Syukri mengatakan, berbagai persoalan yang kerap dihadapi oleh masyarakat yang berjuluk Kota Minyak ini, seperti antrean LPG, antrean di SPBU, masalah banjir, dan kemacetan, mengurangi kenyamanan kota.
“Nah, hilangnya rasa nyaman itu apa ukurannya? Silakan survei sekarang. Lihat antrean gas LPG, SPBU, kemacetan, banjir. Maka, relevankah kata ‘nyaman’ itu? Bisa dikritisi. Oleh karena itu, ketika kami menyatakan ingin kembali Beriman (Bersih, Indah, Aman, dan Nyaman),” katanya.
Syukri menjelaskan bahwa keberhasilan Balikpapan meraih predikat kota “nyaman” pada masa kepemimpinan Tjutup, Imdaad, dan Heru tidak terlepas dari latar belakang mereka sebagai birokrat.
“Maka, ketika kita menyatakan ingin kembali Beriman, siapa figur yang bisa mengukir sejarah itu? Ya, Pak Tjutup, Pak Imdaad, dan Pak Heru, dan mereka adalah mantan-mantan birokrat,” jelasnya.
Menurutnya, dengan adanya sosok Muhammad Sya’bani sebagai Calon Wali Kota Balikpapan yang berpasangan dengannya, Balikpapan dapat kembali meraih predikat kota nyaman. Hal ini juga sesuai dengan tagline yang mereka usung pada Pilkada Kota Balikpapan 2024, yaitu “Memberi Solusi.”
“Dan saya tidak khawatir dengan kepiawaian dan kompetensi Pak Sya’bani. Beliau pernah di Bappeda, pernah menjadi asisten, dan pernah menjadi Plt Direktur PDAM Balikpapan yang menyelesaikan utang sebesar 35 miliar. Utang itu diselesaikan oleh Pak Sya’bani, dan itu harus dicatat. Kemudian di Sekprov, beliau juga berhasil mengelola anggaran besar,” katanya.
Syukri juga mengungkapkan bahwa keinginannya bersama Sya’bani untuk maju pada kontestasi Pilkada Kota Balikpapan 2024 telah melalui diskusi panjang, sehingga mereka terpanggil untuk memperbaiki Kota Balikpapan.
“Karena kami berdua, jika hanya maju untuk untung-untungan saja, untuk apa? Kami masing-masing punya latar belakang profesional. Saya di praktik dokter gigi, saya sendiri sudah selesai. Namun, kami dan Pak Sya’bani mengambil tanggung jawab ini. Mari kita kembalikan suasana Balikpapan yang dulu, suasana yang nyaman itu,” kata Syukri.
redaksi