Solusi Air Bersih Jadi Prioritas di Balikpapan
Timurmedia.com – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan, Muhammad Sya’bani dan Syukri Wahid, telah memetakan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Balikpapan, seperti antrean LPG, antrean di SPBU, masalah banjir, dan kemacetan.
Syukri Wahid menyatakan bahwa masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat sudah tercantum dalam misi yang telah mereka ajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan.
“Dalam program kampanye nanti, kami akan to the point. Misi kami yang sudah didaftarkan di KPU tidak panjang lebar, tetapi fokus pada lima isu. Apalagi Pak Sya’bani ini alumni Bangkok dan Jerman, dan memiliki latar belakang di bidang planologi (tata kota). Jadi, saya pikirkan apa yang dibutuhkan publik berdasarkan survei, dan itu ternyata sudah masuk dalam misi kami. Seperti antrean di SPBU, kemacetan, PDAM, dan banjir. Ini adalah isu-isu besar, dan harapan kami ke depan, misi ini mencakup semua itu. Tata kelola terkait empat isu tersebut sudah kami masukkan dalam misi yang bisa diakses di KPU. Jadi, misi kami hanya lima,” kata Syukri seperti dikutip Timurmedia dari kanal YouTube Balikpapan Pos, Senin, 9 September 2024.
Syukri menambahkan bahwa penanganan ketersediaan air bagi masyarakat Balikpapan akan menjadi prioritas di awal pemerintahan mereka jika terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah merancang strategi untuk menangani masalah air di Balikpapan bersama calon Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.
“Masalah air ini, kami sudah bicara dengan Pak Isran. Kami meminta satu hal kepada beliau, kiranya jika kami terpilih, bolehkah kami memanfaatkan Bendungan Sepaku, yang saat ini memiliki kapasitas 3.000 liter/detik. Konsumsi IKN (Ibu Kota Negara) mungkin akan mencapai 2.000 liter/detik dalam beberapa tahun ke depan. Sedangkan Balikpapan, kami berharap dapat memiliki sumber air baku selain dua waduk yang ada, dan jarak terdekat adalah Bendungan Sepaku. Walaupun Pak Andi Harun dalam sebuah seminar mengatakan kami bisa mengambil air baku dari Waduk Mahakam, tetapi jarak terdekat ada di sini (Bendungan Sepaku), yaitu 83 KM,” jelasnya.
Dengan adanya kolaborasi dalam penanganan masalah air bersama pemerintah Provinsi Kaltim dan pemerintah pusat, Syukri berharap pemanfaatan air baku dari Bendungan Sepaku dapat menyelesaikan masalah ketersediaan air di Balikpapan.
“Artinya, kami meminta Pak Isran membiayai SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Regional, yang merupakan urusan provinsi. SPAM regional ini berarti mereka yang mengelola air baku di Bendungan Sepaku dan mendistribusikannya ke kota (Balikpapan), sedangkan tugas kami adalah menerima transmisi dari SPAM Regional.
Pak Isran sudah menyanggupi hal ini. Pembiayaannya akan berasal dari APBN, Provinsi, dan Kota Balikpapan. Kami sudah mencapai kesepakatan seperti itu, dan ini adalah solusi yang kami tawarkan,” jelasnya.
Syukri meyakini bahwa program-program yang mereka rancang akan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat Balikpapan, termasuk masalah ketersediaan air bersih.
“Jadi, saya yakin program kami akan nyata, termasuk masalah air dalam waktu dekat, bukan lima tahun. Ada jangka waktu setahun, tiga tahun, dan lima tahun. Orang butuh air 24 jam, bukan empat tahun setelah dilantik. Masyarakat ingin tahu kapan masalah ini selesai. Insya Allah, kami punya program prioritas untuk jangka pendek.
Ini adalah bukti bahwa ketika kami duduk bersama Pak Sya’bani, yang saya temukan adalah solusi yang konkret dan langsung, tidak mengambang atau terlalu teoritis. Saya sendiri merasa gelisah di dewan, salah satunya karena hal-hal seperti ini,” ujar Syukri.
—–
Redaksi