Smelter Nikel Beroperasi, Ketua Komisi IV Berharap Warga Kaltim Tidak Jadi Penonton

TIMURMEDIA – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, Akhmad Reza Fachlevi, menyatakan pembangunan smelter nikel oleh PT Kalimantan Ferro Industry di Desa Pendingin, Kecamatan Sanga Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, membuka kesempatan kepada warga lokal. Terutama dalam membantu menyerap tenaga kerja yang berdomisili di Kaltim.

Itu sebabnya, Akhmad Reza berharap, warga Kaltim tidak menjadi penonton atas keberadaan perusahaan asing yang beroperasi di Bumi Etam. “Hal itu untuk mengurangi angka pengangguran yang muaranya berdampak pada indeks pembangunan manusia (IPM, Red.),” katanya.

Akhmad Reza Fachlevi menyebut PT KFI akan menyerap sebanyak 10 ribu tenaga kerja lokal, sesuai komitmen pihak perusahaan dengan komisi IV dan komisi II, di Gedung DPRD Kaltim.

“Tadi kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak manajemen PT KFI, dari situ mereka menyampaikan membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal Kaltim sebanyak 10 ribu tenaga kerja,” tegasnya.

Menyinggung soal tenaga kerja asing yang dipekerjakan sekira 80-an orang, Akhmad Reza Fachlevi mengaku memang masih ada beberapa yang belum terdaftar. Alasannya karena masih diproses, sedangkan sebagian besar pekerja menggunakan visa sementara atau visa B211B.

Akhmad Reza Fachlevi menjelaskan, visa kunjungan satu kali perjalanan (B211B) merupakan visa kunjungan yang diberikan kepada orang asing untuk tinggal di Wilayah Indonesia paling lama 60 hari (dua bulan) atau 180 hari (enam bulan). “Terkait tenaga kerjaan asing tersebut, pihak DPRD Kaltim sudah mengonfirmasi kepada PT KFI dan pihak imigrasi sudah mendapatkan laporan,” ujarnya.

Menurut Akhmad Reza Fachlevi, ada beberapa hal juga yang menjadi catatan. Misalnya PT KFI belum memiliki tenaga ahli dengan sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kategori industri, sedangkan yang mereka miliki sekarang hanya K3 pertambangan. “Pihak manajemen PT KFI berencana akan memenuhi tenaga ahli sesuai spesifikasi, termasuk di dalamnya meningkatkan keahlian dan pemberdayaan masyarakat lokal,” pungkasnya. (adv)

Selengkapnya...

Terkait

Back to top button