Psikolog Kurangi Trauma Korban

Penajam – Tergerak atas rasa kepedulian dengan sesama, Rumah Ilmu Aisyah bersama Harum Center, Yayasan Paser Peduli dan Duta Wisata Penajam Paser Utara (PPU) mengadakan kegiatan “trauma healing“ bagi anak-anak korban unjuk rasa masa yang berujung rusuh yang menyebabkan kebakaran beberapa waktu lalu.

Dengan tema, berbagi dalam kebersamaan, ceria dalam keberagaman. Rumah Ilmu Aisyah dan beberapa yayasan lainnya tergabung didalam acara tersebut memberikan pendampingan psikolog kepada anak-anak korban terdampak, Minggu (27/10/2019).

Syarifah Aisyah Najmah Abidien, founder Rumah Ilmu Aisyah mengatakan, jangan sampai apa yang telah mereka alami menghapus keceriaan mereka dalam bermain. Oleh karena itu pihaknya memberikan pendampingan psikolog kepada anak-anak tersebut untuk menjaga kesehatan mental dan juga menghilangkan trauma anak-anak tersebut.

“Kegiatan ini bertujuan berbagai keceriaan bersama adik-adik kita, dan semoga kegiatan ini bisa membantu menghilangkan trauma adik-adik semua, karena kita tau dunia anak-anak itu dunianya bermain,” kata Aisyah.

Dalam kegiatan tersebut anak-anak diajak bermain bersama tim Psikolog, mendongeng, hiburan bernyanyi bersama dengan talent The Voice Indonesia Anggie Faradita serta memberikan bantuan peralatan sekolah.

Selain itu Aisyah menambahkan pihaknya akan terus memantau khususnya psikis korban dalam beberapa waktu kedepan, untuk kesembuhan psikis korban dari trauma yang di alami.

“Kita bersama tim psikolog dari Samarinda bekerjasama terus memantau keadaan psikis korban-korban ini, bukan hanya anak-anak tapi juga orang dewasanya, dengan harapan semua bisa sembuh dari traumanya,” dikatakan Aisyah.

Aisyah juga menyampaikan pesan perdaiamanaan, bahwa PPU itu beraneka ragam suku, agama dan budaya ia berharap dengan perbedaan bisa saling menyayangi dan menghargai serta saling membantu.

“Perbedaan latar belakang suku, agama, dan budaya bukanlah penghalang untuk bersatu di bawah keutuhan NKRI,” tutupnya.

Selengkapnya...

Terkait

Back to top button