PRABOWO MENANG; Putaran Kesatu Atau Satu Putaran?
PRABOWO MENANG; Putaran Kesatu Atau Satu Putaran?
Oleh: Ickur
(Ketua LAKPESDAM NU Kota Balikpapan)
Beberapa hari lalu, saya menulis kolom opini yang di dalamnya terdapat kutipan pernyataan dari Budiono, Ketua DPD PDIP Balikpapan saat beliau menjadi panelis dalam acara nonton bareng debat capres. Katanya “kita sudah banyak melihat kecurangan baik di pusat maupun daerah”. Opini ini sempat terbit di Timur Media selama beberapa menit sebelum ditarik kembali dengan berbagai pertimbangan.
Saya memang tidak sempat ” tabayyun” atau mengklarifikasi maksud pernyataan itu secara langsung karena beberapa alasan dan alasan utama adalah karena malam sudah agak larut.
Pagi ini, saat sesi “coffee morning’ sembari menunggu jam mengajar dimulai, saya menggerayangi smartphone dan kesasar ke link berita yang berjudul “Rasakan Kecurangan Pemilu, Hasto PDIP Sebut Kubu 03 dan 01 Jalin Komunikasi”. Di dalamnya Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa ada kecenderungan kecurangan secara terstruktur, masif dan sistematis. Oleh karena itu, komunikasi mulai dibangun antara kubu 01 dan kubu 03.
Kalau tudingan adanya kecurangan itu yang menjadi dasar konsolidasi antara kubu Anis dan Ganjar, maka ada beberapa kemungkinan setting kondisi yang sedang terjadi. Tapi sebelum membeberkan kemungkinan-kemungkinan yang sedang atau akan terjadi pada pilpres 2024, saya berasumsi bahwa kiranya ini (pernyataan Hasto tentang kecurangan) yang menjadi dasar pernyataan Budiono saat menjadi panelis di acara nonton bareng debat capres beberapa waktu yang lalu.
Kemungkinan pertama berdasarkan beberapa hasil survei dan kemudian divalidasi dengan menggunakan metode triangulasi seperti kata Andi Widjajanto, pasangan Prabowo – Gibran akan memenangkan putaran pertama. Karena dasar ini jugalah maka mulai dihembuskan isu untuk membuka ruang Koalisi antara pasangan Ganjar – Mahfud dengan pasangan Anis – Muhaimin.
Kemungkinan kedua adalah pilpres hanya satu putaran dengan kemenangan Prabowo di atas 51℅. Merujuk pada (Kalau betul) apa yang telah diberitakan beberapa media nasional tentang hasil survei dengan responden dari warga NU yang dimenangkan oleh Prabowo – Gibran, serta berita silaturahmi pengurus Wilayah NU se-Indonesia di kediaman Rais Aam PBNU di Surabaya yang menyatakan mayoritas warga NU mendukung Prabowo, dan juga adanya signal dari Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf yang menyampaikan pentingnya nahdliyin mendukung program-program Presiden Joko Widodo, termasuk salah satunya IKN.
Bahkan dalam rapat pleno Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta pada Ahad, 24 Desember 2023 Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PBNU menunjukkan gestur dua jari di hadapan peserta rapat (Gerilya Sesepuh NU Menangkan Prabowo-Gibran, detik.com, 10 Januari 2024). Maka perolehan suara Prabowo – Gibran akan mendapat peningkatan signifikan dari warga NU dan Pilprea satu putaran menjadi semakin mungkin.
Isu kecurangan yang dihembuskan juga bermakna ganda; pertama, meraih simpatik dari konstituen dengan cara playing victim (seolah-olah korban) dan kedua, untuk mencekoki masyarakat dengan prasangka dan ketidak percayaan kepada kandidat capres berpeluang menang di putaran kesatu bahkan berpeluang menang satu putaran.
Di sisi lain, dari pihak Prabowi Gibran dihembuskan isu satu putaran. Mungkin mereka merasa jumawa akan “fakta konstruksi media” yang mayoritas memenangkan elektabilitas Prabowo – Gibran, padahal pilpres sisa lebih sebulan dan masih banyak hal yang bisa terjadi, selama itu semua pasangan capres – cawapres masih punya peluang meningkatkan elektabilitas setinggi-tingginya. Dan terakhir, faktor yang paling menentukan adalah siapa yang mendapat suara terbanyak pada saat hari H pemilihan presiden dialah yang akan jadi pemenangnya.
Jadi, apakah Prabowo – Gibran akan menang putaran kesatu atau justru menang satu putaran?. Wallahu A’lam Bis Shawab.
Warkop Sari Rasa
Sepinggan, 11 Januari 2024
Jelang Ashar, Ketika rinai hujan membelai bumi.