Pembangunan Jalur Khusus BCT Butuh Kajian Jangka Panjang

Balikpapan – Rencana pembangunan jalur khusus untuk mendukung pengoperasian memerlukan kajian mendalam dan pelaksanaan jangka panjang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra, yang akrab disapa Edo, mengungkapkan, salah satu langkah awal yang harus dilakukan adalah memastikan ketersediaan infrastruktur pendukung seperti shelter atau halte yang dilengkapi jalur khusus.

“Kedepannya, ini merupakan program jangka panjang. Kami akan mengevaluasi beberapa daerah agar shelter atau halte tersebut memiliki jalur khusus yang steril dari kendaraan lain,” jelasnya kepada wartawan, Senin (6/1/2025).

Edo menambahkan, pembangunan jalur khusus untuk koridor BCT memerlukan proses yang lebih panjang. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahu jalan steril dari parkir kendaraan.

“Koridor BCT di Balikpapan berbeda dengan Jakarta, yang jalurnya di kanan. Jalur BCT di Balikpapan berada di kiri, dan banyak terdapat bukaan jalan. Jadi, bahu jalan harus steril, tidak boleh ada kendaraan yang parkir di sana,” paparnya.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Edo menyebut pentingnya penegakan aturan terkait fasilitas parkir. Setiap pembangunan toko atau ruko diwajibkan menyediakan area parkir. “Kalau parkir di bahu jalan, kendaraan akan langsung diderek, seperti yang diterapkan di Jakarta,” tegasnya.

Untuk mendukung rencana ini, kajian tambahan akan dilakukan pada tahun 2025 atau 2026 guna memperdalam analisis terkait pengembangan jalur koridor BCT. Edo juga mencontohkan model jalur sepeda di Jakarta yang dipasang pembatas lalu lintas sebagai inspirasi untuk jalur khusus BCT.

“Secara konsep, kami sudah memiliki kajian awal, tetapi akan diperbarui lagi. Pembangunan jalur khusus ini akan terus diupayakan agar transportasi di Balikpapan semakin tertata dan nyaman bagi masyarakat,” tutup Edo.

(man)

Selengkapnya...
Back to top button

You cannot copy content of this page