Pelayan IGD RSUD PPU Ditutup Sementara
Karantina Nakes dan Nonnakes Yang Kontak Erat Dengan Perawat Positif Covid-19
Reporter : Teguh | Editor : Faisal
TimurMedia, Penajam – Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara Ditutup selama 14 hari.
Penutupan sementara layanan IDG dirumah sakit plat merah PPU itu, menyusul 4 orang perawat yang terkonfirmasi positif covid-19 yang bertugas di IGD.
“Terhitung hari ini (7/8) pada pukul 14.00 WITA pelayanan IGD kami tutup sementara hingga (21/8). Kami juga telah menyampaikan surat pemberitahuan penutupan sementara IGD Nomor : 445/1053/RAPB/VIII/2020 dengan tujuan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU,” jelas Direktur RSUD PPU, dr Jansje Grace Makisurat, Jumat, 7 Agustus 2020.
Dari hasil tracing terhadap empat perawat yang terkonfirmasi, Grace melanjutkan, ada 34 orang tenaga kesehatan (nakes) dan nonnakes, yang bekerja di ruang IGD kontak erat dengan keempatnya ehingga harus dikarantina.
“Penutupan pelayanan kesehatan di ruang IGD ini sifatnya sementara dan rencananya ditutup hingga 14 hari kedepan dengan masa evaluasi per tujuh hari, hingga hasil swab nakes kami dikeluarkan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten PPU” jelas Grace.
“34 orang nakes dan nonnakes yang kontak erat dengan empat nakes terkonfirmasi COVID-19 akan menjalani karantina di wisma PKK,” tambahnya
Meskipun pelayanan IGD ditutup, lanjutnya, namun RSUD PPU tetap memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan IGD, Grace menyarankan untuk mendatangi puskesmas terdekat.
“Penutupan sementara ini kami lakukan untuk memutuskan rantai penularan COVID-19 selain itu untuk melakukan sterilisasi dan mengistirahatkan petugas IGD,” katanya.
Sebelum dinyatakan ditutup, tambah Grace, pihaknya telah melakukan rapat dengan Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud. Untuk itu, puskesmas-puskesmas di PPU harus menyiapkan pelayanan IGD-nya secara maksimal. Masyarakat juga diimbau menjaga kesehatan karena pandemik virus corona belum usai serta tetap menaati protokol kesehatan.
“Bupati setuju IGD ditutup sebagai bentuk antisipasi memutus rantai COVID-19 itu” tutup Grace.
Diwawancaara terpisah dr. Arnold Wayong Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 PPU sekaligus Kepala Dinas Kesehatan PPU, membenarkan penutupan sementara pelayanan kesehatan tersebut. Hal itu untuk sterilisasi ruangan IGD dan karantina seluruh nakes IGD RSUD Ratu Aji Putri Botung.
“Karena keadaannya seperti ini, maka Puskesmas harus siap, apabila ada pasien yang harus dirujuk, dokter di puskesmas terlebih dahulu mengonsultasikan dengan dokter ahli sesuai bidangnya di RSUD PPU, jadi bukan tidak bisa sama sekali ke RS. Kami juga berharap agar masyarakat selama beberapa hari ini berobatnya ke puskesmas terdekat dulu,” pungkasnya.