Nilai Ganti Rugi Lahan IKN Rendah, Warga Pasang Spanduk Penolakan

TimurMedia, Penajam – Nilai ganti rugi lahan yang ditetapkan pemerintah dianggap terlalu kecil. Warga Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, memasang spanduk sebagai aspirasi menolak ganti rugi lahan yang masuk dalam kawasan inti Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

“Kami anggap nilai ganti rugi dari pemerintah terlalu murah,” jelas salah satu warga Kelurahan Pemaluan Paulus Duma. Minggu 19 Februari 2023.

Terkait nilai ganti rugi lahan yang masuk dalam proyek pembangunan ibu kota negara Indonesia baru, sambung Paulus, masyarakat menginginkan ada pertemuan langsung dengan pemerintah atau Otorita IKN,

Sementara itu, warga pemaluan lainnya, Bebeng Hermanto mengungkapkan, Ganti rugi lahan dengan nilai antara Rp150.000 sampai Rp300.000 per meter persegi dinilai rendah sangat berdampak bagi warga, karena lahan yang dimiliki sebagai sumber kehidupan masyarakat setempat.

“Jika pemerintah tidak memberikan ganti rugi sesuai harga secara umum seperti di kota besar dengan nilai Rp3 juta sampai Rp5 juta per meter persegi, maka warga tidak bisa membeli lahan pengganti,” ungkap Bebeng.

Selain itu, apabila pemerintah menyiapkan lahan pengganti harus sesuai kondisi lokasi awal, karena menurutnya, warga juga keberatan jika harus pindah ke lokasi yang jauh dari kawasan ibu kota negara Indonesia baru.

“Karna kami juga ingin menjadi bagian dari Ibu Kota Negara baru,” tambahnya.

Warga Kelurahan Pemaluan tidak pernah menentang pemindahan dan pembangunan IKN Nusantara, tetapi masyarakat ingin ada penjelasan penentuan nilai ganti rugi lahan dan disosialisasikan secara transparan.

“Pemerintah atau Otorita IKN diharapkan melibatkan dan mendengarkan harapan masyarakat, karena lahan atau tanah milik warga tersebut sebagai tempat tinggal dan bercocok tanam,” pungkasnya.

Selengkapnya...

Terkait

Back to top button