Masyarakat Miskin Perlu Dikategorikan

AKSELERASI – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin menyatakan, angka kemiskinan di Kaltim termasuk tinggi karena adanya perhitungan dengan indikator yang menurutnya kurang tepat. “Seperti misalnya, indikator terkait sanitasi seperti toilet, dan rumah dengan lantai kayu yang masuk kedalam kategori masyarakat miskin,” ujarnya.

“Kalau masyarakat yang rumahnya di atas air, kebanyakan toiletnya tidak seperti yang di darat. Tapi terkadang bukan karena meeka orang tidak mampu, tapi ya memang begitu kondisinya,” sambung politisi Partai Golkar ini.

Salehuddin menilai, banyak masyarakat yang dikategorikan miskin, dengan adanya indikator yang tidak sesuai. Padahal, banyak dari mereka yang sebenarnya mempunyai kemampuan ekonomi yang baik.

Apalagi masyarakat yang tinggal di kawasan hulu. Kepemilikan jamban masih hal yang lumrah bagi yang memiliki rumah di pinggir sungai, meski rumah-rumah di sana memiliki toilet sendiri. “Mandi di jamban seperti menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggal begitu saja, dan alternatif ketika PDAM mati,” jelasnya.

Maka menurutnya, perlu ada kesepakatan antara Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pemerintah Kaltim terkait pengkategorian masyarakat miskin yang ada di Kaltim. “Kalau untuk yang benar-benar tidak mampu, dilihat dari kondisi rumahnya. Kita kan ada program bedah rumah, itu bisa jadi siasat untuk menurunkan angka kemiskinan berdasarkan penilaian indikator tempat tinggal,” pungkasnya. (iw/adv)

Selengkapnya...
Back to top button

You cannot copy content of this page