DPRD PPU Minta Langkah Konkret Pemerintah Atasi Stunting

Timur Media, Penajam – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati, meminta pemerintah daerah mengambil langkah konkret dalam penanganan stunting. Karena menurutnya, meskipun angka stunting di PPU masih lebih rendah dibandingkan beberapa daerah lain di Kalimantan Timur, jumlahnya tetap menjadi perhatian serius. Sebab ada diketahui lonjakan kasus stunting.
“Secara persentase mungkin tidak terlalu tinggi, tetapi jika dilihat dari jumlah kasus, tetap memprihatinkan. Ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan untuk mengatasi stunting,” ungkapnya.
Ia mencontohkan laporan yang ia terima terkait peningkatan kasus stunting di Desa Gunung Makmur, Kecamatan Babulu. Dalam waktu singkat, jumlah anak yang mengalami stunting di desa tersebut meningkat dari empat menjadi sepuluh kasus.
“Kenaikan ini cukup signifikan dan harus segera ditindaklanjuti. Kita perlu mencari tahu faktor penyebabnya, apakah karena kurangnya asupan gizi, pola asuh yang kurang tepat, atau ada kendala lain yang belum tertangani,” jelasnya.
Sujiati menambahkan, stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang, tetapi juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Ia menilai, perlu adanya pemahaman lebih luas terkait kategori stunting agar penanganannya lebih tepat.
“Banyak anak yang memiliki postur pendek karena faktor genetik, bukan semata-mata karena kekurangan gizi. Hal ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam mengategorikan kasus stunting,” tambahnya.
Untuk itu, ia mendorong pemerintah daerah agar lebih aktif dalam menjalankan program pencegahan stunting, baik melalui peningkatan gizi maupun edukasi kepada masyarakat.
“Langkah konkret harus segera diambil, mulai dari pemenuhan gizi ibu hamil, pemantauan pertumbuhan anak, hingga edukasi bagi keluarga agar memahami pentingnya pola makan sehat dan pola asuh yang baik,” pungkasnya.(ADV)