DPRD Minta Pemkab Awasi Pasar

Reporter : Teguh. H | Editor : Faisal
TimurMedia, Penajam – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat memperketat pengawasan di pasar tradisional dan pasar modern, untuk menghindari “aksi borong” atau panic buyingkomoditas kebutuhan bahan pokok di tengah mewabahnya Corona Virus Disease (COVID-19).
Jon Kenedi, Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, saat ditemui di Penajam, mengatakan pengawasan pasar tradisional dan pusat perbelanjaan lainnya perlu diperketat untuk antisipasi “panic buying” kebutuhan bahan pokok dengan mewabahnya COVID-19.
Di sejumlah daerah Di Indonesia lanjutnya, kepanikan terhadap wabah Covid-19, membuat warga mulai memborong komoditas bahan pokok.
Untuk mencegah “aksi borong” komoditas kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Penajam Paser Utara tegas Jon Kenedi, pemerintah kabupaten perlu melakukan tindakan memperketat pengawasan di setiap pasar tradisional serta pusat perbelanjaan lainnya.
Aksi borong kebutuhan bahan pokok tersebut tidak hanya terjadi di pasar-pasar tradisional tetapi juga terjadi di pasar modern (swalayan atau supermarket).
“Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian agar mengambil tindakan dengan memperketat pengawasan di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan lainnya,” tuturnya. Selasa (31/03/2020).
Menurut Jon Kenedi, pembatasan kegiatan dari dalam maupun luar daerah karena mewabahnya COVID-19, akan berimbas kepada pasokan komoditas kebutuhan bahan pokok di pasar-pasar tradisional.
“Jangan sampai di Kabupaten Penajam Paser Utara terjadi kelangkaan kebutuhan bahan pokok,” tegas politikus asal Partai Demokrat tersebut.
“Kami akan lakukan kordinasi dan pertemuan dengan dinas terkait, jangan sampai dengan adanya Virus Corona, pasokan kebutuhan bahan pokok jadi berkurang akibat tertutupnya akses, jadi harus diantisipasi,” kata Jon Kenedi.
Ia juga mengingatkan masyarakat tidak takut berlebihan atau panik mengenai pemberitaan COVID-19, dan jangan sampai melakukan “aksi borong” komoditas kebutuhan bahan pokok.
“Kami juga minta jangan ada oknum-oknum yang mempermainkan harga kebutuhan pokok memanfaatkan isu-isu Virus Corona,” tegas Jon Kenedi.