Diantara Secangkir Kopi dan Kue Mereka Bicara

Isu terkini menjadi topik pembicaraan. Dari pemindahan ibukota negara, virus Corona, hingga potensi ekonomi di Kalimantan Timur.

SECANGKIR kopi hangat dan dua potong kue menemani obrolan hangat Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi, dan Gubernur Australia Selatan, Hieu Van Le. Ya, Selasa 10 Maret 2020, keduanya bertemu.

Hieu jelas gembira. Kedatangan Hadi seolah menjadi penanda kerjasama Pemerintah Provinsi Kaltim, Universitas Mulawarman –Samarinda– dan Universitas Adelaide, akan terus berlanjut.

Meski demikian, 30 menit pertemuan keduanya tak sekadar bicara soal kerjsama. Hieu dan Hadi banyak membahas isu terkini, baik di Indonesia –khususnya Kaltim– maupun dunia.

Hieu mengatakan, Kaltim sebagai salahsatu daerah di negara Indonesia punya posisi strategis. Itu, katanya, dilihat dari nilai ekonomi dan potensi sumber daya alam.

Apalagi, pria kelahiran Vietnam itu banyak bertanya perihal proses pemindahan IKN dari Jakarta ke Kaltim.

Disamping itu, meski sejumlah negara dilanda virus Corona, kedatangan Hadi ke Australia mendapat atensi lebih dari Hieu.

“Sungguh menyenangkan, kita bisa bertemu dan saling bertukar informasi semoga saja pertemuan ini menguntungkan kedua belah pihak,” kata Hieu yang merupakan alumni Universitas Adelaide.

Sementara Wagub Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, membangun suatu daerah memerlukan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dan mumpuni dibidangnya. Karena itu, Unmul diharapkan mampu mencetak generasi muda Kaltim yang mempunyai kualitas lebih.

“Terutama menyongsong pemindahan pusat pemerintahan RI yang ditargetkan dalam 4 tahun kedepan,” kata Hadi, disela pertemuan di rumah dinas Hieu.

Untuk diketahui, dalam pertemuan ini, Hadi berkunjung ke kediaman Hieu bersama rombongan. Diantaranya adalah perwakilan dari Unmul, Prof. Rachmat Soeoed, Prof. Amir Masruhim, Dr Sunardi, staf khusus Gubernur Kaltim Prof. Heflin Frinces, Kepala Biro Infrastrutur Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Lisa Haslina, Karo Hubungan Masyarakat M. Syafranuddin, serta pejabat dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sydney Zani Musnia dan Farih Mufti.

Delegasi Kaltim dan Unmul dalam pertemuan ini sendiri banyak mendapat informasi seputar Australia Selatan. (hms)

Selengkapnya...

Terkait

Back to top button