Cegah DBD, Dinkes Ingatkan Pentingnya Kelambu Air
Balikpapan – Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiyati mengingatkan pentingnya gerakan “1 Rumah, 1 Jumantik” dan penggunaan kelambu air.
Menurutnya, kelambu air merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi masalah jentik, karena mencegah nyamuk masuk ke penampungan air.
Hal ini diharapkan setidaknya, dapat meminimalkan perkembangan nyamuk.
Untuk itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat apabila ada kasus DBD di wilayah tempat tinggal segera melapor ke Puskesmas terdekat atau Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, untuk dilakukan penyelidikan dan pengasapan (fogging).
Ia menjelaskan, Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD lebih cepat berkembang biak pada suhu lembab berkisar. Antara 28-31 derajat Celcius sesuai suhu di Kota Balikpapan.
Masyarakat harus mewaspadai kondisi cuaca, ketika panas nyamuk demam berdarah lebih cepat bertelur, menurut dia. Sehingga berpotensi kepada peningkatan kasus DBD.
“Tetap waspada lakukan pembersihan sarang nyamuk dengan cara melakukan pembersihan secara serentak dalam satu lingkungan. Dan bersihkan tempat yang tergenang air,” katanya kepada wartawan, Selasa (29/10/2024).
Berdasarkan data Dinkes Kota Balikpapan hingga pekan ke-43 tahun 2024, tercatat ada 13 kasus DBD baru.
Balikpapan Timur menjadi satu-satunya wilayah yang masuk dalam kategori rendah 0 kasus DBD atau zona hijau. Sedangkan kecamatan lainnya berada dalam kategori hijau maksimal. Kabar baiknya, pada pekan ke-43 tidak ada kasus kematian akibat DBD.
“Alhamdulillah, tidak ada lagi kasus kematian akibat DBD,” ucapnya.
Ia menjelaskan, sejak awal tahun, hanya ada satu kasus kematian terkait DBD.
Alwiati mengimbau masyarakat untuk untuk menerapkan gerakan 3M plus: menguras bak air, mengubur barang bekas, dan menutup penampungan air.
“Selain itu, penting untuk menggalakkan kerja bakti massal di lingkungan RT masing-masing,” tambahnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, Balikpapan cuaca panas dan hujan sesekali yang bisa menimbulkan genangan air dan memudahkan jentik nyamuk berkembang biak.
“Pada musim pancaroba, kadang panas dan tiba-tiba hujan dapat meningkatkan tempat-tempat berkembang biak nyamuk DBD,” jelasnya.
Kondisi ini sering menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) saat musim penghujan.
(Muh)