Hari Pahlawan, Refleksi Nilai Perjuangan di Era Kontemporer

Opini ini Oleh Alrizal Ilhami Fatah, Staf departemen kajian strategi dan politik Badan Eksekutif Mahasiswa fakultas hukum Universitas Balikpapan

Timur Media – Dalam perjalanan menuju tatanan Kemerdekaan, telah dilalui serangkaian dinamika dengan Peristiwa besar dan menjadi catatan peringatan hari bersejarah penting, terkhususnya hari Pahlawan yang menjadi Sejarah penting kemerdekaan.

Hari Pahlawan adalah kejadian pertumpahan darah yang cukup memakan korban jiwa yang terjadi disuatu kota lebih tepatnya di kota Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 10 November 1945. Dihari itu terjadi pertempuran besar dari para ujung tombak bangsa untuk mempertahankan kedaulatan bangsa. Maka dengan peristiwa yang penuh dengan makna yang pada akhirnya dicatat didalam buku Sejarah kemerdekaan Indonesia.

Maka kita harus mengingat pesan dari “Founding Father” yakni “JAS MERAH” jangan sesekali melupakan sejarah, berbagai macam sejarah Indonesia dan salah satunya adalah Hari Pahlawan pada 10 November 1945. Sudah 78 tahun yang lalu pertempuran tersebut terjadi yang akan terus dikenang dan dialiri esensi spirit perjuangannya.

Indonesia yang saat ini tidak lagi sedang mengangkat senjata dan melawan para penjajah, akan tetapi sedang melawan hal-hal yang melenceng dari pedoman dan konstitusi Indoensia. Kondisi ini dapat dilihat pada maraknya Oligarki yang merusak kesejahteraan masyarakat sehingga badan pemerintahan tidak lagi melaksanakan penjaminan untuk dapat melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

benar kata bung karno yakni “perjuanganku akan lebih mudah karena melawan para penjajah, tetapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri” ujar Ir. Soekarno. Indonesia saat ini sedang digempur dengan berbagai macam permasalahan kompleks mulai dari kemiskinan, pendidikan, ham dan masih banyak lainnya. Kondisi ini dihasilkan akibat ketidak mampuan pemerintah dalam membendung nafsu buas dari Oligarki.

Mengambil Peran

Sudah banyak sekali perjuangan Masyarakat yang telah dilakukan untuk dapat memperbaiki kondisi Indonesia salah satunya oleh para Mahasiswa di Indonesia mulai dari aksi demonstrasi reformasi, RUU Ciptakerja, Omnimbus Law dan masiih banyak lainya. Gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan bentuk refleksi dari sisi Nasionalisme yang dianut mereka, sehingga spirit kepahlawanan masih tetap lestari melalui Gerakan masa.

Meski dengan adanya sejarah yang telah dibangun oleh kawan-kawan Mahasiswa di zaman dulu, bukan berarti perjuangan berhenti begitu saja. Memperjuangkan keadilan harus berlanjut sampai titik reformasi dapat berjalan secara optimal di Indonesia.

Adapun Gerakan mahasiswa hari ini mengalami tantangan yang cukup berat, lantaran terjadinya pergeserannorientasi dalam tubuh mahasiswa hingga banyak hari ini kita dapat menemukan mahasiswa yang mulai apatis akan kondisi-kondisi sosial yang terjadi dalam lingkungan Masyarakat meliputi urusan lingkungan hidup, Ekonomi, Hukum, Demokrasi dan lain-lainnya. Kondisi tersebut diperparah dengan memasuki masa New Normal yang mana telah menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang konsumtif, hedonis dan pragmatis.

Dengan momen Hari Pahlawan saat ini merupakann ruang yang tepat untuk merefleksikan secara kritis kembali terkait dengan fungsi-fungsi mahasiswa sebagai mana mestinya dalam menjawab persoalan kebangsaan yang ada di Indonesia. Sebab tugas dari mahasiswa masih cukup banyak, bahkan dalam beberapa waktu terakhir kita telah dihadapkan dalam beragam fenomena sosial antara lain persoalan Hukum (Putusan MK), Demokrasi (Pemilu), Humanity (Rempang dan Kalteng). Maka sudah sepatutnya mahasiswa sebagai Agent Of Change perlu mengambil peran dalam menuntaskan persoalan-persoalan yang ada sebagai bentuk kontribusi mahasiswa kepada negara.

Refleksi Hari Pahlawan

Pada Hari Pahlawan kali ini diharapkan untuk pemuda-pemudi terkhususnya mahasiswa melakukan penyadaran terkait Sejarah dari Hari Pahlawan serta direfleksikan berdasarkan pada bentuknya masing-masing hingga mereka mampu merawat kembali semanngat juang guna sebagai Agent Of Change dan Social Control.

Bangkitkan kembali semangat perjuangan dengan melakukan gerakan masa, sebab tidak ada perjuangan yang dapat dilakukan tanpa melewati jalur pengorbanan. Saat ini memang kita tidak lagi dihadapkan pada kondisi perlawanan yang menggunakan senjata bukan berarti tidak ada masalah yang ada di negara Indonesia, maka kepekaan sosial perlu menjadi atensi bersama.

Perjuangan sekecil apapun yang kalian lakukan akan bermakna besar terhadap bangsa Indonesia, jangan biarkan perjuangan mati begitu saja, mari kita lakukan gerakan perjuangan kembali karena tanpa peran dari mahasiswa dan Masyarakat maka tidak akan ada arah baik untuk bangsa Indonesia.

MERDEKA!!!

Selengkapnya...
Back to top button

You cannot copy content of this page