Biden Soroti Urgensi Relokasi Ibu Kota Jakarta dari Ancaman Tenggelam
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak perubahan iklim yang dapat memaksa Indonesia untuk memindahkan ibu kotanya dari Jawa. Menurutnya, perubahan iklim adalah ancaman serius yang saat ini menghadang seluruh dunia.
Presiden Biden mengingatkan bahwa kenaikan permukaan laut yang diakibatkan oleh perubahan iklim dapat menyebabkan migrasi besar-besaran, dengan jutaan orang kehilangan tempat tinggal, mata pencaharian, dan bahkan nyawa. “Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi, Anda akan memiliki jutaan orang yang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur,” ungkap Presiden Biden dalam pidatonya yang dapat diakses melalui whitehouse.gov.
Pernyataan ini tidaklah tanpa dasar. Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, telah menyatakan bahwa meningkatnya suhu global dan pencairan lapisan es menghadirkan ancaman serius bagi banyak kota pesisir, termasuk Jakarta. “Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?” tambah Presiden Biden.
NASA mengungkapkan bahwa kenaikan permukaan laut global sebesar 3,3 mm per tahun bersamaan dengan intensifikasi badai hujan dapat menjadikan banjir sebagai “hal biasa.” Jakarta, sebagai salah satu kota yang terkena dampak, telah mengalami banjir besar sejak tahun 1990-an, dengan musim hujan 2007 mencatatkan 70% wilayah terendam.
Dalam visualisasi evolusi Jakarta selama tiga dekade terakhir yang diunggah oleh NASA, terlihat bahwa pembabatan hutan dan penurunan vegetasi di daerah pedalaman mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air, menyebabkan limpahan air dan banjir bandang. Dengan populasi Jakarta yang meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 1990 dan 2020, dataran banjir kini lebih padat dan rentan terhadap risiko banjir.
Presiden Biden menegaskan bahwa perubahan iklim bukan hanya ancaman bagi lingkungan, tetapi juga dapat memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Pernyataannya ini menjadi panggilan untuk aksi bersama dalam menghadapi krisis perubahan iklim demi melindungi masyarakat dan kota-kota yang rentan di seluruh dunia.